Pada kenyataannya, kemampuan berenang tidak banyak terpakai pada saat kita hanyut di jeram karena kuatnya arus membuat kita hanya bisa mengikuti arus dengan metode hanyut yang biasa disebut sebagai safe rescue. Karenanya, pelampung wajib digunakan dalam pengarungan yang dilakukan oleh juara renang sekalipun!
Pelampung yang baik akan membuat tubuh kita otomatis menghadap ke atas permukaan karena daya apung pelampung bagian depan lebih tinggi dibandingkan bagian belakang. Dengan demikian, diharapkan apabila Rafter terlempar dan kehilangan kesadaran masih bisa bernafas karena posisi tubuh yang terlentang.
Cara hanyut di jeram juga berbeda dengan cara biasa karena posisi tubuh kita harus mengarah ke hilir sungai dan posisi kaki ke depan siap menghantam halangan yang ada di depan. Biasanya, halangan yang banyak terdapat di Sungai yaitu bebatuan (Stopper) yang akan sangat berbahaya apabila berbenturan dengan tubuh atau kepala. Namun bila kaki yang menghantam, yang kemudian disertai dengan tolakan akan membuat tubuh otomatis berputar dan terhindar dari benturan yang membahayakan. Paddle juga jangan sampai terlepas karena bisa digunakan untuk memberitahukan keberadaan kita kepada rekan yang lain.
Selain stopper, rintangan lain yang cukup berbahaya yaitu Hole (pusaran air) yang terbentuk karena dasar sungai yang mendadak turun secara drastis. Akibatnya, air berputar pada satu titik dan saat tubuh kita masuk akan dihisap ke bawah permukaan air sehingga sulit untuk keluar. Cara keluar dari Hole, biasanya dilakukan dengan memeluk kedua lutut di dada, tubuh dibulatkan dan saat mencapai dasar sungai segera mengambil arus dasar yang mengarah ke hilir.
Masih banyak lagi metode khusus cara hanyut di jeram yang sangat penting untuk dikuasai terutama pada pengarungan Grade 4 ke atas yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian apabila tidak dikuasai. Namun, semua tehnik tersebut tidak akan bermanfaat apabila kita tidak bisa mengatasi masalah utama pada saat hanyut di jeram.
Masalah paling vital tersebut yaitu rasa panik yang mendadak menguasai pikiran kita pada saat terlempar dari perahu. Akibatnya, semua tehnik menjadi terlupakan dan tidak terpakai. Pada akhirnya, bencanapun terjadi, kehabisan nafas dan air masuk ke paru-paru yang berujung pada kematian…
betul gan
BalasHapus