Vandalisme para pecinta alam
Pendaki gunung sahabat alam sejati
Jaketmu penuh lambang, lambang kegagahan
Memproklamirkan dirimu pencinta alam
Sementara maknanya belum kau miliki
Ketika aku daki dari gunung ke gunung
Disana kutemui kejanggalan makna
Banyak pepohonan merintih kepedihan
Dikuliti pisaumu yang tak pernah diam
Batu – batu cadas merintih kesakitan
Ditikam belatimu yang bermata
Hanya untuk mengumumkan pada khalayak
Bahwa disana ada kibar benderamu…
Oh alam.. korban keakuan
Oh alam.. korban keangkuhan
Maafkan mereka yg tak mau mengerti
(di ambil kalimat di atas dari sebuah lagu ..pendaki gunung..)
Di atas merupakan sebuah lagu yang merupakan bentuk pemberontakan para pecinta alam yang idealis serta menghormati alam itu sendiri, memang sebuah kejanggalan bagi para penggiat alam bebas yang memproklamirkan diri sebagai seorang pecinta alam namun dalam melakukan kegiatannya selalu melakukan vandaisme terhadap alam, seperti halnya contoh nyata yang terlihat di gunung-gunug banyak para pendaki yang memetik bunga edelweis dengan alasan untuk kenang-kenangan buat sang pacar karena edelweis di anggap sebagai bunga lambang cinta abadi, ada lagi coretan vandalisme di tebing-tebing tinggi, seperti terlihat di area watu kotak gunung sumbing sampai puncak, mereka memproklamirkan bahwa dia atau organisasinya pernah naik di gunung tersebut, banggakah mereka dengan hal-hal tersebut?? Bisa jadi..! padahal itu merupakan kebanggaan semu …
Pendaki gunung adalah seorang petualang sekaligus sang penantang yang tidak takut pada lebatnya belantara, panasnya matahari dan dinginnya malam serta tingginya puncak gunung, namun hal tersebut bukan berarti seorang pendaki gunung juga merusak kondisi alam yang di lewatinya, ada etika petualangan yang harus dihormati yaitu “jangan mengambil sesuatu kecuali foto(gambar), jangan meninggalkan sesuatu kecuali jejak, jangan membunuh sesuatu kecuali waktu” kalimat itu merupakan pomeo bagi kalangan yang menamakan dirinya pecinta alam.
Seorang pecinta alam selain melakukan kegiatan petualangan sudah seharusnya akan menghormati kehidupan di sekitarnya, kehidupan masyarakat sosial, adat dan budaya tradisional, ekosistem lingkungan kita, serta kehidupan yang ada di alam raya ini. Marilah kita semua yang merasa dan memproklamirkan diri sebagai pecinta alam. Jangan melakukan vandalisme terhadap alam sekitar kita, karena perbuatan vandalisme selain merusak tatanan kehidupan juga akan merusak nama kita sebagai seorang pecinta alam..
Bravo Pecinta Alam Indonesia
Bravo Petualang Indonesia
Salam Rimba Nan Lestari…..!!!