Powered By Blogger

Senin, 14 November 2011

Job Descriptions, Perlukah?



Mungkin sering saya atau sampeyan semua ketika mendapatkan sebuah pekerjaan belum atau tidak mendapatkan sebuah Job Description yang jelas. Yang mana kita harus bekerja, bekerja dan bekerja tanpa ada Deskripsi pekerjaan yang jelas. Mungkin awalnya kita akan merasa hal ini wajar-wajar saja, lambat laun kita akan sadar bahwasannya apa yang kita kerjakan ternyata tidak sesuai dengan bidang pekerjaan yang sedang kita kerjakan. “Lho, bukannya kita bekerja dituntut bisa Multi tasking??”, Ya memang seperti itu, kita memang harus bisa multi tasking dalam segala hal namun terlepas dari itu semua, sebuah pekerjaan akan jauh lebih baik hasilnya jika personil yang mengerjakannya tersebut bisa FOKUS. Bukan satu pekerjaan belum terselesaikan, pekerjaan lain sudah ada dan harus diselesaikan lagi. Imbasnya, apabila ada salah satu pekerjaan tidak terselesaikan dengan sempurna maka kita sebagai seorang personil lebih sering dipersalahkan dan dianggap tidak bertanggungjawab.
Gambaran di atas sebenarnya tidak harus terjadi apabila dalam sebuah organisasi memberlakukan atau membuat Job Deskriptions yang jelas kepada setiap personilnya. Sebuah organisasi atau perusahaan harus lebih bisa profesional, bukan hanya menuntut profesionalitas masing-masing personilnya. Namun jika masih saja ada sebuah organisasi atau perusahaan yang belum menetapkan sebuah Job Description yang belum jelas, maka kita sebagai personil hendaknya dapat bersikap profesional dalam menghadapi hal ini. Kita coba tentukan Job Descriptions kita sendiri dengan berpatokan pada tanggung jawab pekerjaan kita.